Kamis, 19 Mei 2011

In My Heart

  • .::. In My Heart .::.


    The blue sky is blinding... my heart hurts for some reason... dew drops from in eyes without me knowing in my imagination... it feels like you are getting closer to me... i have been waiting for you... i don't know since when... i still don't know love, i don't know who you are... when will love come to me... waiting for you love... can't you get a little .... close to me....

Sabtu, 14 Mei 2011

cintamu terlalu muda


Cahaya rembulan menembus po
hon-pohon randu di sekitar ladang. Suara jangkrik bersahutan merayakan kegembiraan malam yang terang.
"Dita, would you marry me...?" bisik Paijo di telinga Dita.
"Jo, kamu serius......?, atau kamu hanya kumbang yang hanya manis kala mengharapkan bunga", sergah Dita penuh tanda tanya.
" Aku serius Dita, aku akan segera melamarmu kalau engkau setuju untuk menjadi istriku..."
dan segera malam berlalu....................................
Dita kena grounded 1 bulan, rahasianya ketahuan sudah, dia pacaran dengan Paijo, anak pedagang kelontong tetangga RT-nya. Sehari2 hanya nangis saja....., bukan karena rindu Paijo tapi karena bosen di rumah.
"Assalamu alaykum......", bel berbunyi tepat pagi ke-27 Dita dikurung.
buru2 Dita lari mau membuka pintu, kesempatan untuk melihat orang luar selain dari ibu bapaknya, pikirnya.
"Masuk .....Dita...", teriak ayahnya.
Dita mendelik karena takut, dia kembali ke belakang....tapi diam2 mencuri dengar siapa tamu yang datang. Paijo dan orang tuanya datang untuk melamar Dita......
"Anak saya tidak akan saya serahkan kepada orang yang tidak bisa membahagiakannya, pergi.....!!!!!!" suara bapak Dita terdengar lantang.
Dita tahu pasti lamaran itu pasti ditolak, alasannya pasti karena Paijo tidak kaya lah, Paijo kurang berpendidikan lah, Paijo belum punya rumah sendiri, dan beribu alasan lain.
Malamnya Paijo mengurung diri di kamarnya, gelap....gelap....hanya gelap yang dirasakannya.
Menjelang subuh, Paijo sudah berkemas2, tekadnya sudah bulat, dia akan lari dari kampungnya, malu...malu sekali. Dia malu jadi orang miskin, malu jadi orang tak berpendidikan, malu hidup di kampungnya sendiri, kampung yang dulu sangat dicintainya.
"Saudara2, demi generasi mendatang yang lebih baik,  korupsi, kolusi, dan koncoisme, harus dieliminasi dari negara kita tercinta ini" teriak seorang gadis cantik mengakhiri orasinya, mahasiswa-mahasiswa lain tampak puas atas orasinya.
Turun panggung, tangan gadis itu ditarik sama pemuda berambut gimbal dan diajak ke pinggir lapangan.
"Dita, ada yang mencarimu, katanya pacar kamu...!!!, cerocos si gimbal.
"Busyet dah, pacar gue.....gue gampar loe macem2...!!!" Dita merasa terusik atas ulah si gimbal.
"Yah, loe dibilangin gak percaya, tuh anaknya nungguin loe di pintu gerbang kampus."si gimbal jengkel sambil ngeloyor pergi.
Dita yang kepanasan habis orasi tambah jengkel saja, sudah jengkel sama pejabat2 Indonesia yang kerjanya cuma merusak bangsa, ditambah lagi ada yang ngaku2 jadi pacarnya dia, tanpa sepengetahuannya lagi, ketemu aja belum pernah pikirnya.
Sambil bersungut2 dia bergegas ke pintu gerbang kampus, kampus yang telah membuat dia lebih memahami derita rakyat dan derita kaum lemah, suatu hal yang tidak pernah dirasakannya dalam keluarganya yang berada.
"Heh, loe......., sapa loe ngaku2 jadi pacar gue, blon pernah nyungsep ke got loe...", Dita langsung nyerocos begitu ketemu cowok yang dimaksud si gimbal.
"Tenang Dita...", jawab cowok itu tenang.
"Tenang, tenang.......tenang nenek moyang loe..., kalo ngajak berantem jangan beraninya sama kaum hawa doang."Dita nyerocos lagi nggak berhenti.
"Dita yang manis..."cowok itu mulai bicara pelan dan halus, membuat Dita agak sungkan, apalagi dia dibilang manis, dia mulai mendengarkan.
"Hurry up, I am listening..." gertak Dita
"Kamu memang nggak berubah dari dulu, tapi kamu nggak akan pernah bisa galak denganku.."ucap cowok itu dengan penuh percaya diri.
Dita tambah penasaran, belagu amat cowok ini pikirnya.
"Heh, loe gak usah bertele2, apa maksud kedatanganmu..., cepet bilang sebelum aku kehilangan kesabaran..."
"Kamu inget temen mainmu waktu kecil yang punya garis kecil di atas bibir atasnya, yang sering nyuri mangga tetangga bersamamu...?."cowok itu mencoba meredakan kemarahan Dita dengan pertanyaan.
Dita berpikir keras, mencoba mengingat kembali masa lalu pahitnya yang berusaha dia kubur dalam2. Masa lalu dalam kediktatoran keluarga, suatu hal yang amat dia benci dan dia tentang habis2an saat ini bersama teman2 mahasiswa seluruh negeri.
"Kamu......, Kamu...., Paijo...!!!!!." Dita terbata2
Cowok itu mengangguk. Dita lemas lunglai, serasa terasa lagi seluruh syarafnya karena kaget.
Beberapa hari berlalu..............
"Dita, setelah kupikir matang, aku akan menyuntingmu, kalau dirimu bersedia menjadi pendamping hidupku...?," Paijo dengan hati2 memberanikan diri meminta Dita untuk menikah, walaupun dia takut kalau Dita sudah tidak mencintainya lagi. Dita mungkin berubah pikirnya, sudah jadi gadis metropolitan.
"Tapi Paijo, ortuku pasti gak setuju, kamu masih ingat kejadian waktu itu kan....?,"sanggah Dita dengan wajah sedih.
"Aku sadar hal itu, tapi yang akan berumah tangga itu kita, asal kita saling mencintai, kita akan bersama2 mewujudkan cita dan cinta kita yang telah kita impikan dulu.., kita nikah dengan wali hakim.."ujar Paijo sungguh2.
Dita linglung, dia harus memilih antara cinta dan orang tua, sebuah pilihan pahit, peribahasa "If there are two choices, choose the third one" tidak berlaku lagi sekarang. Pilihannya benar2 cuma dua, Paijo atau orang tua.
Setelah kusut semalam itu karena banyak pikiran, Dita akhirnya memutuskan memilih Paijo, pilihan yang pahit sebenarnya, tapi dia tak bisa mengingkari kalau dia masih mencintai Paijo, terbukti dia belum pernah sekalipun begitu sreg dengan cowok2 yang mengejarnya walaupun mereka ganteng dan kaya, setelah sekian lama pisah dengan Paijo.
Pernikahan dilangsungkan sederhana di masjid kampus, sangat sederhana, hanya dihadiri teman2 terdekat saja.
Setelah menikah, Paijo dan Dita tinggal di satu kontrakan, selain untuk mengirit ongkos, mereka berencana membeli rumah sederhana dari tabungan mereka selama ini.
Mereka sama sekali tak mau mengemis pada orang tua, hal yang tabu dalam pandangan mereka. Merepotkan mereka lagi setelah kerepotan2 mereka sejak mereka dilahirkan.
Paijo bekerja sebagai redaktur sebuah harian ibukota sebagai cerpenis dan pencipta puisi, sekaligus menyalurkan hobinya sejak kecil. Dengan uang seadanya, mereka mencoba bertahan hidup di ganasnya kehidupan ibu kota.
Setahun sudah berlalu.......
Dengan menghisap rokoknya dalam2, Paijo berpikir keras...belum satu puisipun terhasilkan dari sibuknya di depan komputer hari ini. Pikirannya kalut dan bingung, Dita hamil..., kontrakan sebentar lagi habis, musti diperpanjang, apalagi penerbitan puisinya tinggal lusa.
Dia memandang Dita yang ketiduran di sampingnya, wajah ayu tanpa dosa yang setia menemani perjalanan hidupnya. Dia tidak habis pikir kadang, anak konglomerat yang mau membagi hidup dengan  orang kecil seperti dia.
Jarum jam berdentang 2 kali, dan satu puisipun terselesaikan. Matanya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi......Paijo tertidur..
Paijo terbangun, matahari dengan garang membelai mukanya yang kusut, jendela telah terbuka, dia mencium bau mie goreng kesukaannya, rupanya Dita telah masak. Tapi dia kaget setengah mati, komputernya telah mati, padahal dia belum menyimpannya di file.
"Dita..............!!!!!!!!"Paijo berteriak keras.....
"Ya.........!!!!" jawab lembut Dita dari belakang.
"Siapa yang mematikan komputer..?"Paijo berteriak keras, merah mukanya tanda marah.
"Saya, kan Mas Jo tidur malam tadi.." jawab Dita masih sibuk dengan masakannya.
"Kamu tahu, aku harus menyelesaikan puisi itu dan besok akan terbit, dan saya belum menyimpannya, kamu keterlaluan Dita, tidak tanya2 aku dulu", Paijo menuju ke belakang dengan bersungut2.
"Itu puisi untuk membayar kontrakan, untuk membayar makan, apa kamu nggak ngerti...?"
"Ya, tapi kan saya tidak tahu kalau belum disimpan Mas..."
"Tapi kamu kan harus tanya dulu..., kamu memang keras kepala...., sudah salah membantah terus.., kamu tidak pernah berubah Dita.." Paijo mulai kehilangan kontrol atas omongannya.
Dita mulai berubah air mukanya mendengar ucapan Paijo, air mata mulai meleleh di pipinya. Dita pergi ke kamar dan menguncinya. Paijo hanya bisa melenguh memandangi jalanan kota Jakarta yang sibuk dan penuh polusi. Dia duduk lagi di depan komputer, mengingat2 lagi apa yang ditulisnya tadi malam. Sejam berlalu......
Pintu kamar berderit...
"Ternyata orang tuaku benar, kau tidak bisa membahagiakan aku, kau hanya bermain dengan khayalanmu, bermain dengan puisi2mu, tidak ada gunanya lagi aku bersamamu, kau tidak pernah mengerti aku, aku tidak mau mati dalam filosofi2  dalam otakmu itu, aku mau pulang ke orangtuaku..., selamat tinggal Jo..!!!", dng membawa sebuah tas jinjing Dita segera melesat pergi.
Paijo melongo, bingung mau berbuat apa, rasanya tidak percaya, kata2 yang keras dan cepat, sedikitpun tak ada waktu menjawabnya...
Dita segera hilang ditelan tikungan jalan, hilang di antara2 bajaj dan mobil2, Paijo menggigil.........gadis cantik itu telah pergi, tak meninggalkan apapun.................................................................................. kecuali sesal.

Selasa, 03 Mei 2011

SEBUAH PENYESALAN DAN TANGISAN UNTUKMU

Ini kisah ku yang paling menyedihkan. Tapi, pengalaman ini takkan pernah bisa aku lupakan. Semua kisah ini berawal di hari itu…..

*******

Hari ini tahun ajaran baru. Seperti biasa para siswa dan siswi baru melakukan kegiatan rutin setiap tahunnya yaitu MOS. Aku salah satu siswi baru di sekolah ini. Pada awalnya semua hari yang kujalani biasa saja tapi ku tetap menikmatinya sambil terus mencari teman dan pangalaman baru.

Pelajaran pun mulai berlangsung seperti biasanya dan para siswa memulai kegiatan belajar. Saat itu konsentrasi ku dan siswa lain terhenti sejenak di saat suara ketukan pintu berbunyi dan muncullah wakil kepala sekolah kami beserta seorang cowok yang belum pernah aku dan temanku kenal. Pada saat itu wakil kepala sekolah kami berbicara di hadapan kami semua dengan suara yang keras,“ anak – anak, di kelas kalian ini ada siswa baru. Seharusnya dia ini masuk sekolah sama waktunya dengan kalian semua, tapi berhubung karena ada keperluan mendadak di singapura, maka dia menunda jadwal pertama masuk sekolah menjadi hari ini…”

Setelah pak guru menjelaskan perihal cowok baru itu, yang kalau ku lihat-lihat cakep juga JJ hehehe…..kemudian pak guru menyuruh anak itu untuk memperkenalkan dirinya. Memang terlihat dari wajah anak itu sedikit keraguan, tapi akhirnya dia bersuara juga. Dia kemudian langsung memperkenalkan diri kepada kami semua, “ nama saya Reyvan, saya dari SMP Bunga bangsa. Senang berkenalan dengan kalian semua…” setelah dia memperkenalkan diri, kemudian wakil kepala sekolah kami menyuruh dia untuk duduk di bangku yang masih kosong. kebetulan atau emang keberuntunganku saat itu bangku yang kosong ada di depan meja aku …..waaaaaaahhhhh asiiiikkkk nech,,,,>_< JJJ…
Saat itu juga cowoq cakep itu,,,(ech salah, namanya qhand Reyvan) langsung duduk di depan mejaku. Aih….aih….seneng banget rasanya cowok secakep itu langsung dihadapan ku. Tapi aku gak boleh lama-lama mengagumi dia, karna aku harus ngelanjutin pelajaran yang sempat tertunda tadi.

########

Sekarang waktunya istirahat dan sekarang juga saatnya aku untuk berkenalan dengan dia, supaya lebih deket gitu….(malah kalau bisa lebih deket lagi). Aku mulai bertanya padanya, “ hayyy….nama kamu Reyvan ya???? Kalau boleh tau rumah kamu di mana sih???”, saat itu dia diam saja. Tapi beberapa lama kemudian dia kemudian menjawab, “ Rumah ku deket kok dari sini,kebetulan aku juga baru pindah….jadi aku lupa nama jalannya itu apa, tapi seingat aku di deket masjid yang warna hijau itu lah…”

Dalam hati ku berpikir….masjid yang warna hijau itu kan adanya di sebelah gang ku, berarti rumah dia deket donk dengan rumah ku......kemudian aku balik jawab, “ jalan itu namanya gang ridho, berarti deket donk dengan rumah ku???. Kalau begitu kita pulang bareng ya???” ini kesempatan emasku…kapan lagi bisa pulang bareng cowok cakep???
Dia kemudian langsung mengiyakan ajakan ku,,YES!!! Lengkaplah sudah keberuntungan ku hari ini.
Bel tanda pulang sudah berbunyi, aku sudah tidak sabar untuk bisa pulang bareng dia. Kami keluar dari kelas bersama-sama. Setelah ku perhatiin dia orangnya pendiam juga. Sampailah kami di gerbang sekolah, dia meminta ku untuk menunggu di gerbang itu. Aku bertanya-tanya dalam hati memangnya apa yang mau diambilnya lagi???tapi ku menurut saja. Tidak berapa lama kemudian, dia muncul dengan menaiki sepeda motor keren!!!! OMG…mimpi apa aku semalam di bonceng cowok cakep kayak Reyvan???
YES….YES……..YES…pokoknya hari ini aku seneng banget!!!

########

Hampir satu tahun berlalu semenjak hari itu. Hubungan pertemanan kami juga semakin akrab. Tapi yang anehnya dia hanya mau berteman dan dekat denganku. Padahal dia tau, banyak juga cewek di sekolah itu yang mengaguminya…tapi sepertinya dia tidak peduli, malah dia menjauhi mereka semua dan Cuma mau berteman denganku. Tapi tidak apa-apa…yang penting dia tetap dekat denganku.

Tapi lama-kelamaan timbul rasa aneh yang paling aku takuti..aku gak mau sampai rasa itu timbul padaku. Tapi kusadari, aku tak bisa menolaknya. Ternyata aku menyukai Reyvan!!! Oh tuhan….kenapa rasa itu sampai terjadi dan menimpaku?. Tapi untungnya aku bisa menutupinya dari Reyvan karena ku tidak mau berharap lebih darinya.

Dia begitu sempurna bagiku…bagaimana tidak sempurna?? Dia cakep, baik, tajir, keren, De El El lah..sedangkan aku, ku hanya cewek biasa, sederhana, pokoknya gak ada istimewanya lah (jadi menghina diri sendiri nich LL). Pokoknya aku harus ngelupain rasa itu. TITIK!!! Dia baik aja denganku aku sudah bahagia….tapi menurutku dia begitu perhatian dengan ku. Dia selalu membantuku jika aku dalam kesulitan, atau selalu menanyakan apakah aku sudah makan atau tidak. Ideeeeh……..dia perhatian banget. Kadang-kadang ku juga sempat ge-er, jangan-jangan dia juga menyukaiku…tapi itu kayaknya mustahil banget. Makanya ku jangan berharap lebih ama dia.

Hari itu praktek olahraga. Semua orang di kelasku termasuk aku sudah berada di lapangan. Tapi aku lupa membawa air mineralku untuk persediaan nanti, Terpaksa lah ku balik lagi ke kelas. Sesampainya ku di kelas, aku melihat Reyvan duduk di banngkunya sendirian. Aku bertanya dalam hati, Reyvan kok nggak ikut olahraga?. Akh daripada penasaran, mendingan ku tanyain langsung aja, “ Rey, kamu kok gak ikut olahraga? Kamu sakit ya?”. Saat itu juga dia langsung menjawab, “ gak koq, ku Cuma gak enak badan aja”

Duh….kasiannya lihat Reyvan, aku langsung menempelkan telapak tangan ku di dahinya, dan sontak saja aku terkejut. Badannya panas banget!!!. Aku bilang padanya supaya di bawa ke ruang UKS saja tapi dia menolak. Walaupun begitu, tetap saja aku akan memberitahukan ini ke petugas UKS sekolah kami. Ketika aku akan pergi, dia menarik tanganku dan mendekatkanku ke wajahnya.

“ Sudah…gak usah khawatir, aku baik-baik aja kok kamu tenang aja..” waw….wajahnya deket banget dengan wajahku,,langsung saja aku deg-degan..tapi segera ku lepaskan tangannya. Tapi sepertinya di menolak karna dia tetap menggenggam tanganku. “ Sarah…ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu…tapi aku takut kamu bakalan menolaknya” terdengar suaranya ragu-ragu…tapi segera ku menjawab, “memangnya apa yang ingin kamu katakan”. Dia terdiam sejenak, tapi akhirnya dia melanjutkan ucapannya, “ sebenarnya dari dulu aku menyukai kamu, sebelum aku memasuki sekolah ini. Aku sudah mengenal kamu lebih dulu. Saat aku dan papaku berjalan-jalan di sekitar daerah ini karena ingin mencari lokasi proyek baru, aku melihat kamu sedang bercanda bersama temanmu. Ntah knapa rasanya aku langsung tertarik padamu. Aku tanyakan kepada penduduk di sekitar tentang kamu, ternya’ta kamu sebaya denganku dan baru saja tamat SMP. Begitu tau kamu sudah mendaftar di sekolah ini, aku langsung meminta ijin pada papaku untuk segera mendaftarkanku di sekolah dimana kamu akan sekolah nantinya. Sebenarnya papaku tidak mengijinkan karena aku baru saja mendaftar di sekolah yang lebih elit.

Tapi akhirnya papaku menuruti keinginanku, dan kamu tau kanapa aku memaksa untuk tetap bersekolah disini??? Karena aku ingin mengenalmu lebih dekat…..aku ingin kamu dan aku akhirnya bersama. Dan akhirnya keinginanku terkabul. Tapi aku tidak tau pasti kamu mau menerimaku atau tidak. Yang pasti ku sudah berkata jujur padamu karena sudah dari dulu perasaan ini aku pendam. Sarah….aku mau kamu berkata jujur padaku, kamu mau menerima aku jadi pacarku???”, pertanyaan Reyvan saat itu membuat aku terkejut, mengapa tidak, dari dulu aku mengaguminya dan ternyata dia diam-diam juga menyukaiku!!!! YES…! Ternyata pengorbanannya cukup besar juga untukku..

Beberapa saat kemudian dengan sedikit malu-malu, aku langsung menjawab, “aku tidak menyangka akan jadinya begini, tapi tahukah kamu Rey, dari dulu juga aku sudah menyukaimu…dan aku juga menerimamu menjadi pacarku…”…

Pernyataan itu membuat Rey terkejut. Dia langsung bertanya “ kamu yakin dengan jawabanmu itu?”. “ ya, aku sangat yakin” ku langsung menjawab pertanyaannya. Saat itu juga dia melonjak kegirangan, dan langsung memelukku dan Sepertinya dia sudah melupakan rasa sakitnya. Namun, saat itu juga ku melepaskan pelukannya dan ku katakan padanya ku harus melanjutkan olahragaku yang sempat tertunda tadi. Tapi, sebelum aku pergi aku memaksanya untuk tetap pergi keruang UKS. Mungkin karena saking senangnya, dia langsung menuruti perintahku. “ hati-hati ya sayang”….dia mengatakannya padaku. Dengan tersenyum ku juga menjawab, “ ya cyank, cepat sembuh juga ya, jangan lupa minum obat”, ku langsung beranjak pergi dan berlari sambil melonjak kegirangan dan berteriak dalam hati “INI ADALAH HARI KEBERUNTUNGANKU!!!!!!!!!!.....”

########

Sudah sebulan kami jadian dan belum ada dari temen-teman kami yang mengetahuinya. Tapi itu memang ku sengaja karena ku tahu Reyvan amat populer di sekolahku. Sebenarnya Rey ingin semua orang mengetahui tentang hubungan ini, tapi tapi ku menolaknya, ntar aku malah di benci karena ku sudah mengambil cowok idaman mereka, Hihihihii

Tapi, sepertinya ada yang disembunyikan Rey dariku. Tapi ku tak tau itu apa. Aku tidak mau berprasangka buruk padanya, karena ku tau, Rey adalah cowok yang setia. Dia amat menyayangiku jadi tidak mungkin dia mengkhianati hubungan kami.

Suatu saat, aku memergoki Rey sedang membaca selembar kertas, tapi begitu mengetahui kedatanganku, di langsung menyembunyikannya. Aku berusaha memaksanya untuk melihat, tapi dia menolak. Saat itulah kecurigaan ku berawal….

Sebulan kemudian, Rey pergi selama dua minggu dan dia tidak memberitahukan kepergiannya itu kepadaku. Sebagai pacar, sepertinya aku tidak di hargai. Masa’ dia pergi selama itu tidak memberitahuku? Saat itulah ku mulai ngambek dengannya. Dan disaat kepulangannya, dia langsung mendatangi rumahku, dia langsung bertanya, “ yank kamu koq gak ada menghubungi aku beberapa hari ini?”, disaat itu juga ku langsung menjawab, “ gak salah? Kayaknya kamu yang kayak gitu dech. Kemana aja kamu dua minggu terakhir?kamu koq gak kasih kabar aku? aku ini kan pacar kamu!!!”
Dia terdiam sejenak dan sepertinya tidak menjawab pertanyaanku. Melihat responnya seperti itu, aku langsung mengatakan padanya, “kamu gak berani menjawab kan??” “bukan gitu yank..aku per…gi a…ku pe..rgi ke….” Dengan terbata-bata dia menjawabnya dan ku langsung memotong pembicaraannya, “sudah jelas kan semua?

Menjawab itu saja kamu ketakutan, berarti dugaanku selama ini benar, kamu Selingkuh!!!!!yaudahlah gini aja, mulai hari ini kita putus!!!! Begitu mendengar keputusanku, dia langsung menjawab, “kok secepat itu keputusan kamu??ini semua bisa aku jelaskan…”, “ gak ada yang perlu kamu jelaskan lagi, semuanya kan sudah jelas, mulai sekarang, anggap saja kita gak ada hubungan apa-apa…”. Di saat mendengar ucapanku, ku lihat dia menangis!!!

Dia langsung berkata, “kalau memang ini keputusanmu, ku terima. Tapi kamu harus tau, tidak ada cewek lain selain kamu. Aku bukan cowok seperti yang kamu bayangkan. Di dalam hati ini tulus mencintai kamu. Terimakasih karena kamu sempat menjadi orang yang istimewa di hidupku. Tapi walaupun kita sudah tidak ada hubungan lagi, aku tidak akan pernah melupakanmu…..” itulah kata-kata terakhir yang ku dengar dari mulutnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, dia langsung pergi meninggalkanku…..tapi dalam hati, ku tidak ingin perpisahan ini smapai terjadi…

########

Hari-hari di sekolah terasa tidak istimewa lagi setelah kejadian itu. Memang, setelah dia datang menemuiku waktu itu, dia tidak pernah datang kesekolah lagi. Namun ku tidak pernah memperdulikannya lagi.

Setelah seminggu kemudian, di kelasku sedang konsentrasi melihat guru menjelaskan pelajaran di depaan kelas. Namun terhenti sejenak di saat kepala sekolahku datang, sepertinya ada sesuatu yang ingin di beri tahukannya. Yeach…tentu saja. Kepala sekolah kami dengan raut wajah serius memberutahukan sesuatu yang pada akhirnya sulit untuk ku percaya…”anak-anak, di sekolah ini baru saja kehilangan murid sekaligus teman kalian. Dia di panggil yang maha Kuasa tadi malam…Reyvan Reizkadira. Dia menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah sakit Singapore saat setelah operasi atas penyakit yang di deritanya, kanker otak. Semoga arwahnya diterima di sisi tuhan yang maha kuasa…”

Setelah mendengar ucapan dari pak kepala sekolah, sepertinya dunia ini berputar….aku gak percaya dengan kenyataan ini …ternyata dia menyembunyikan ini dari ku!!!
Sepulang sekolah, ku berlari menuju rumahnya….terlihat ada banyak orang di sana dan juga sebuah karangan bunga menandakan bahwa ada yang berduka cita di sana. Tanpa menunggu lama lagi, ku langsung memasuki rumahnya dan….astaga…..ku melihat Rey terbaring di sana!!!!. Batin ini menjerit….dan masih tidak terima atas kenyataan ini. Ku langsung menghampiri jasadnya…terlihat wajahnya kaku namun tersenyum seperti memberi isyarat dia bahagia di sana….tapi ku masih belum menerima kenyataan ini!!!! Oh tuhan…kenapa ini semua begitu cepat terjadi?? Ku masih mencintai dia tapi dia begitu cepat meninggalkanku.

Disaat ku larut dalam tangisan, terasa pundakku di tepuk. Setelah menoleh ke belakang, aku melihat seorang cewek yang sepertinya masih SMP memberi isyarat bahwa dia ingin berbicara padaku. Aku pun mengikutinya ke sebuah kamar yang ternyata itu adalah kamar Rey. Di sana aku melihat fotoku tetap menghiasi dindingnya….ternyata tidak ku sangka, walaupun aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengannya, dia tetap mencintaiku..oh tuhan…betapa jahatnya diriku memutuskannya di saat dia membutuhkanku….

Ku lihat cewek yang ternyata adiknya Rey itu memberikan sebuah surat padaku. Dia mengatakan sebelum kakaknya itu menghembuskan nafasnya yang terakhir…dia menyuruh adiknya memberikan surat itu padaku sesuai wajah yang ada di dalam foto itu. Dan setelah ku buka, ku langsung menangis sejadi-jadi nya ketika ku baca isinya. Di menuliskan:

“ dear Sarah….
Ketika kamu membaca surat ini, berarti aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Maaf jika aku menyembunyikan semua ini darimu…aku tidak mau kamu terus kepikiran karena ku. Ketika kamu melihat aku menyembunyikan sebuah kertas, itu adalah catatan mengenai penyakit ku…aku tidak mau kau sampai mengetahui semuanya…dan ketika aku tidak memberitahukan kepergianku waktu itu, karena aku tidak ingin kamu mengkhawatirkanku karena di saat itu aku ingin menjalankan operasiku yang ketiga…yach…aku memang aku mengidap penyakit kanker otak…aku tidak ingin kamu mengetahui penyakitku yang sebenarnya karena ku takut kamu tidak mau menerimaku dan malah meninggalkanku.
Ketahuilah sarah….kamu begitu berarti bagiku. Aku tidak mau sampai mengecewakanmu…dan aku tidak mau sampai kehilangan kamu..tapi perpisahan itu telah terjadi,,,sebenarnya hatiku hancur saat itu semua terjadi..tapi aku harus menerimanya jika itu dapat membuatmu senang.

Walaupun aku sudah tidak di dunia ini lagi, tapi aku akan tetap mencintaimu dan tetap memperhatikanmu di sana. Mohon jangan tangisi kepergianku karena itu akan membuat hatiku sakit dan tidak tega meninggalkanmu…..
Aku akan tetap selalu di hatimu dan selalu menjagamu……
Kau yang terindah…

Yang mencintaimu,
Reyvan

Tangisanku tak bisa di bendung lagi ketika membaca surat itu. Ternyata aku telah salah menilainya….kesetiaannya yang begitu kuat tapi aku sangat meragukannya…cintanya begitu besar untukku tapi aku membalas dengan malah menyakitinya.
Maafkan aku Rey….aku telah sangat bersalah karena telah berburuk sangka padamu. Tapi ku lakuin itu karena aku sangat sayang padamu, ku gak mau kamu meninggalkanmu dan pergi dengan yang lain…tapi semuanya telah terlambat…aku tak bisa berbuat apa-apa lagi…yang bisa kulakukan hanya menangis dan terus menangis…

Aku ikut mengantarkan Rey di tempat peristirahatannya yang terakhir. Walaupun air mata ini terus mengalir, tapi aku harus ikhlas melepasnya. Mungkin hanya surga tempat yang pantas buat orang sebaik dia…

Selamat jalan Rey…aku akan tetap mengenangmu meskipun kita telah berpisah,,,,namun hati ini masih untukmu….di setiap do’aku akan kuselipkan namamu…agar tuhan tau bahwa kau orang yang paling berarti dalm hidupku… Miss you…

ARTI SAHABAT

Arti Persahabatan

Bagiku arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka. Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke Bali dan aku sendirian menjaga rumah...

“Hahahahaha!” aku tertawa sambil membaca.

“Beni! Katanya mau cari referensi tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan buku dari rak sebelah, mau pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya besok kamis, semua tugas kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini. Yuhuuuu... setelah itu bebas tugas. PlayStation!” jelas Judi dengan nada nyaring.

Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.

Sahabatku yang kedua adalah Bang Jon, nama sebenarnya Jonathan. Bang Jon pemberani, badannya besar karena sehari bisa makan lima sampai enam kali. Sebentar lagi dia pasti datang - nah, sudah kuduga dia datang kesini.

“Kamu gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang over dosis pada berbagai hal.

Kami pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi sesuatu.

Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!” Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan merencanakan sesuatu.
“Oke, Beni – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling... pasti tetangga keluar semua” bisikan Judi terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.

Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.

Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.

“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.

“Jangan kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling itu terbirit-birit keluar dan berpas-pasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”

Singkat cerita, aku mengobati mereka berdua. Mama Judi dan Ban Jon datang kerumahku dan kami menjelaskan apa yang tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini seperti tidak pernah terjadi.
“Hahahahaha... “ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita pengalamannya itu.

“( Hahahahaha... )” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi. Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.

Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).

CINTA DAN SAHABAT

Cinta dan Sahabat

Cerpen Cinta dan SahabatCinta dan sahabat, dua hal yang tak mudah ntuk dimengerti. Kadang bisa sangat berarti, namun dalam hal itu bisa membuat luka teramat perih. Aku adalah orang yang berada di tengah-tengah cinta dan sahabat itu. Kini, aku yang begitu merindukan hadirnya seorang kekasih, dalam hangatnya persahabatanku dengan Sisil yang lebih muda satu tingkat dariku.

Tiga minggu di awal semester satu...aku duduk di bangku kelas XII, seabrek kegiatan pun kulalui tanpa kuharus memikirkan cinta menurutku itu hanya membuatku lelah.
Namun, pertemuan itu membuatku melupakan suatu hal, aku yang larut dalam perasaanku terhadap Alan. Aku terlalu bodoh karena terlalu jatuh hati pada orang yang salah, jatuh hati pada orang yang tak pernah menyimpan cinta padaku. Aku tak begitu saja menyalahkannya! Dia tak patut untuk disalahkan, dia hanya korban dari cintaku dan dia terlalu baik mau mengerti akan cintaku padanya.

Dan terlalu naif bila kini aku harus menyesal karena mengenalnya. Karena dia aku dapat merasakan hal terindah, walaupun hanya sekejap. Aku terlalu naif hingga aku pun tidak menyadari Sisil merasakan juga perih yang kurasa. Sisil sahabatku orang yang kupercaya seutuhnya, orang yang selalu berusaha ada untukku. Kini, telah terluka karena keegoisanku.

Seharusnya aku tak pernah hadir di antara Alan dan Sisil. Bila akhirnya luka ini yang kurasa.
Andai saja kusadari dari awal, andai saja ku lebih mengerti mereka, andai saja aku tidak jatuh hati pada Alan, Alan dan Alan. Orang yang kucintai dan selalu ada dalam hatiku walau hati ini terasa perih, kudapat mengerti tak ada gunanya kubertahan di sisimu, karena ternyata kau lebih menginginkan Sisil mengisi hari-harimu. Aku di sini yang begitu tulus mencintaimu dan aku yang selalu berusaha ntuk mengerti dirimu kan selalu menanti dan menata hati lagi hingga bayanganmu pergi hingga tak ada lagi luka kurasa, hingga tak ada lagi kecewa yang terasa.
Aku di sini kan selalu berusaha tegar menjalani hari-hariku, aku kan selalu berusaha tersenyum agar kau bisa bahagia bersama Sisil sahabatku. Walaupun dia telah merebutmu, kisahku dan dia dulu takkan pernah kulupa, dia tetap sahabatku, percayalah dengan sisa kesedihanku ini.

Kumasih dapat bertahan hingga kelak kau mengerti bahwa aku memang mencintaimu. Aku memang menyayangi, tapi aku tak rela tersakiti olehmu saat ini, esok dan sampai kapanpun.
Pertemuan itu berawal dari perkenalanku dengan Alan, seorang cowok yang aku kenal dari temanku, Marcell. Perkenalan yang terbilang singkat juga, aku mulai merasakan getaran cinta itu. Rasa itu mulai menerangi kembali tahta hatiku yang telah lama ditinggal pergi oleh seseorang yang pernah begitu berarti dalam hidupku dulu. Yang sampai saat ini pun aku belum bisa melupakannya.

Alan yang telah hadir untuk mengisi hari-hariku pun membuatku terlelap akan rasa bahagia itu, hingga akupun tak pernah menyadari ternyata semua kebahagiaan itu palsu. Alan orang yang kucintai dengan tulus ternyata datang hanya untuk menyakiti dan menorehkan luka. Luka yang teramat dalam di hatiku. Pertemuan itu juga yang telah menghancurkan semuanya. Hidupku yang begitu indah yang begitu berwarna menjadi hancur akan hadirnya!

Malam itu aku dan Alan sepakat untuk memadu kasih, merajut asa dan menggapai cita berdua. Aku belum pernah merasakan sebahagia ini, aku begitu merasa begitu beruntung bisa dicintai oleh orang yang kucintai. Hari-hari bahagia pun mulai kami lalui. Alan begitu indah di mataku yang membuatku lupa akan segalanya, bila bersamanya. Itu juga yang membuatku merelakan tahta hatiku dipenuhi oleh cintanya, namun lagi-lagi kenyataan tak selalu berjalan sesuai dengan yang kuharapkan.

Minggu pertama hubungan cintaku bersama Alan mulai goyah, Alan mulai berubah dan tidak lagi Alan yang selalu tersenyum untukku. Alan tidak juga bersifat manis padaku, setiap tutur katanya yang menyejukkan hatiku kini terasa mengiris-iris hatiku. Apa yang telah kulakukan padanya hingga dia begitu tega padaku, aku begitu percaya padanya hingga aku pun terluka olehnya.

Hubungan ini berakhir begitu saja, pertemuan singkat itu menjadi menyakitkan. Sahabat pun menjadi pelarian sedih dan kecewa, tapi sahabatku tega mengkhianatiku. Dia yang ternyata merebut Alan dariku, dia merenggut semua kebahagiaanku . Persahabatan yang telah bertahun-tahun kubina bersamanya pun menjadi tak berarti. Aku lelah dengan semua ini hingga aku sempat memutuskan tali persahabatan itu, egoiskah aku?

Aku hanya belum bisa berpikir jernh saat itu, aku merasa semakin tolol, seharusnya kubisa merelakan Alan dan Sisil untuk bersama. Karena mungkin kebahagiaan Alan hanya ada pada Sisil! Aku belum siap kehilangan kebahagiaan itu, aku masih ingin disayangi walau semua itu hanya kebohongan. Aku tak mau merasakan sakit hati ini lagi. Akankah sakit ini akan terganti saat ku melihat kebahagiaan orang yang kucintai dan Sisil sahabatku.

Kini dalam setiap hari-hari sepiku, dalam kesendirianku, aku hanya bisa berharap aku kan memiliki kekasihku lagi, memiliki dia yang telah pergi, karena aku kan selalu mencintainya. Aku kan selalu mengenangnya di dalam hatiku,karena dia telah datang dan pergi dengan menghiasi setiap sudut didalam hatiku dengan cintanya yang sesaat, dan Sisil sahabatku buatlah cintaku bahagia karena kalian begitu berarti untukku...***

Senin, 18 April 2011

PUISI

kesal kesal kesal………cinta membawaku kejalan kebencian memandangmu,mendengarmu dan mengingatmu……masa bodo dengan dirimu,masa bodo dengan ocehanmu,masa bodo dengan senyummu karena aku lagi kesal denganmu…enyahlah engkau dari hadapanku,enyahlah engkau dari ingatanku,dan pergi jauhlah engkau dari hai hariku…

indah sungguh indah kenangan yang engkau ciptakan bersama usainya malam tanpa selimut sinar rembulan…aku pasrah dalam hangetnya selimut tebal kulitmu…aku terbuai oleh manisnya rayu yang engkau lontarkan ketika kita bersama dalam kasih yang tercipta tanpa ada komando…aku menikmati sejuknya bibir mungilmu ketika menuturkan kisah kisah asmara yang kita jalani sehari hari..aku ingin semua kisah yang ada takkan pernah memudar dan takkan pernah hilang ditelan waktu karena aku sangat sayang padamu
 
aku ragu dengan dia ,aku resah dengannya karena kasihnya tidak nampak ,karena sayangnya samar,,haruskah aku menyapa untuk mengetahui kepastiannya????….aku bimbang ,aku tidak bisa menyapa,aku tidak bisa menghampirinya,biarkanlah sayang ini lenyap dan pergi seperti dia yang pergi dan berlalu begitu saja dariku….

PUISI

MERASA MEMILIKINYA

Trasa tiada hari-hari yg bermakna tanpa hadirnya,
ia yang jauh ku rasakan ada di dekatku
hadir lebih bermakna berarti bila ada dirinya
kasihku.. mengapa ku slalu mrasakan adanya dirimu disini?
seminar mentari menerangi jalan pikiranku
karna trlalu menyayangi dan mencintaimu
di jalanku.. jalan pikirku..jalan hidupku..
hanya tertuju untukmu,
berilah jawaban atas semua karena
ku slalu mrasa memilikinya walau hanya dalam dunia maya

==================================

CINTAMU ADALAH HIDUPKU

kasih.. taukah kamu akan cintaku?
ku disini slalu merindu, slalu menanti
apakah kau tau btapa resah hatiku tanpa kau disampingku
kasih.. hanya kau yg dapat memberi cinta kepadaku
hanya kau yg dapat mencuri hatiku dan mlukai jiwaku
kasih.. apakah kau tau bahwa ku sangat mencintaimu? mengasihimu?
bagiku cintamu adalah hidupku

==============================

I HATE U

diriku disini mengingat, membayangkan rasa n peristiwa,
dmana rasaku masih lari dari kenyataan
dmana peristiwa itu menghancurkan perasaanku terhadapmu
kata manis itu..
Tlah pupus akibat sikapmu
ku benci kamu, benci dgn sikap n pendirianmu
this is all  story with u
akan kubuang jauh seperti sikapmu yg tlah menghancurkan mimpiku sekaligus hidupku
sekarang.. hanya ada kenangan
perlahan tapi pasti ku bertahap melupakanmu,
melupakan smuanya sbg hantu dlm mimpi burukku

=========================================
JUJUR

seucap kata beriring nada
seiris luka pasti membuat orang terluka
ucapku jujur.. seribu kata tak berbahasa
ku dsini ingin membuatmu tuk percaya
ingin meyakinkan bahwa ku bnr2 sayang n cinta kamu
tapi sayang
luka itu membuatku lemah tak berdaya
ucap kata dari bibirmu seakan panah menusuk di jantungku
berhentikan denyut nadi di tanganku
bila jujur tuk percaya apapun bisa bermakna
tapi ku percaya kalau jujur tidak slalu dianggap jujur

========================================

TERAKHIR KALINYA

seucap kata membuat hati terluka
satu pilihan yg berujung kekecewaan
suatu keputusan yang dipikir secara logika
mengakibatkan kehancuran bergejolak permasalahan
andai saja kubisa, andai saja ku sanggup
andai saja kudapat berucap
akan ku peluk kau yang erat tuk terakhir kalinya
tapi sayang, ku tak sanggup tuk melihat langsung itu semua
dan ku hanya dapat berucap “maaf, maafkan aku,
i cant love u forever, im sorry, good bye..
slamat jalan, tak ada lagi kata yang merasuki fikirku
tapi kekecewaan karna tak bisa memberikan suatu pilihan
pasti yg akan membawamu bangun dari tidur tak berdaya
i love u
===========================================

Minggu, 17 April 2011

Juwita


    Mon, 04 Apr 2011



hanya-ada-sepenggal-memori-tentangmu-1.jpg (400×300)

Kuenduskan puspamu
Kala ilusi melarut kedalam cair purnama
Sementara asa menjenazah,
Diretas jiwa yang kian resah
Adakah kelakar kita membahana,
Pestaka mana yang mampu menuah

Juwita, kumemalar adamu
Atas janji-janji yang teduh
Kujemputmu kealam nalarku

Tiadakan ingkar raungan nadar
Dinaasku, engkaulah penyemangat
Udara didalam pengap
Sampai nanti, malam tak ada lagi

Kasih Sayang Merubah Segalanya


    Mon, 06 Dec 2010

By: Maria Cintya Elsha Putri

Bunga Cantika adalah seorang gadis remaja yang baik, supel, ramah, disukai banyak pria, dan cantik seperti namanya. Dia berasal dari keluarga yang kaya, ayahnya bernama Rudi Dermawan dan ibunya bernama Rika Lestari. Bunga memang memiliki segalanya, namun dia tidak pernah merasa bahagia dengan apa yang dimilikinya. Bunga merasa seperti itu karena kedua orang tuanya tidak pernah mempedulikan dia, ayahnya sibuk dengan perusahaan-perusahaannya yang ada diberbagai kota, sedangkan ibunya sibuk dengan arisan dan belanja atau liburan ke luar negeri sampai lupa dengan Bunga. Bagi kedua orang tua Bunga, memberikan apapun yang diinginkan Bunga, merupakan tanda kasih sayang yang besar, padahal Bunga tidak menikmati itu semua. Dirumah, dia hanya tinggal dengan pembantu, tukang kebun, sopir, dan satpamnya, karena kedua orang tuanya jarang berada dirumah, mereka lah yang selama ini mengerti Bunga.


Bunga bersekolah disalah satu SMA ternama di Jakarta yaitu SMA Harapan Bangsa. Disekolah, dia terkenal sebagai siswi yang paling cantik, pandai, aktif, dan kreatif. bunga sering memenangkan berbagai lomba, baik akademis maupun non akademis yang diadakan diwilayah Jakarta dan sekitarnya. Disekolah, dia mempunyai banyak teman baik pria dan wanita. Saat bel istirahat berbunyi teman-teman wanitanya mengajak ke kantin. 'Bunga, kekantin yuk, laper banget aku' kata Chika salah satu teman Bunga.'Ayo deh, aku juga lapar banget' kata Bunga dengan semangat. Sesampainya dikantin mereka memesan berbagai macam makanan, setelah itu duduk dibangku yang paling pojok. 'Sayang bayarin kita-kita ya, kita lagi nggak bawa duit semua soalnya' kata Natania dengan wajah yang sok melas. 'Hemm.. itu sih gampang, pokoknya kalian makan aja dulu, kalian senag aku juga ikut senang kok' kata Bunga. 'Makasih Bunga Cantika sayangku' kata Chika dan Natania senang. 

Selama ini Bunga tidak sadar jika Chika dan Natania hanya memanfaatkannya kekayaannya saja. Setelah selesai makan, mereka langsung kembali kekelas. Dua jam kemudian bel pulang sekolah selesai berbunyi. 'Bunga, hari ini aku sama Natania pulang sama kamu ya' kata Chika. 'Ok..Ok' kataBunga singkat. Bunga selalu diantar jemput oleh sopirnya dengan mobil dan tidak sekali dua kali Chika dan Natania minta diantar dan dijemput oleh Bunga. Saat dimobil, 'Chika, Natania, besok kan hari minggu, kita jalan-jalan yuk' kata Bunga. 'Aduh.. Sori sayang, besok aku nggak bisa soalnyaada acara keluarga' kata Chika. 'Aku juga nggak bisa Bung, soalnya aku mau anterin mamaku ke Salon' kata Natania. 'Ouwww...Gitu ya. ya udah nggak papa kok' kata Bunga agak sedih. Sesampainya dirumah Chika, 'Makasih ya' kata Chika. 'Aku turun dirumah Chika aja deh, nanti aku jalan aja kerumah soalnya rumahku kan dibelakang rumah Chika' kata Natania.

'Ouw gitu, kalo gitu aku langsung pulang saja ya' kata Bunga. 'Ok deh... hati-hati ya, makasih', kata Chika dan Natania. 'Iya, sama-sama' kata Bunga.Setelah mereka berdua turun 'Bunga itu bego banget ya, mau-mau aja kita suruh-suruh terus' kata Natania. 'Iya...Bego banget tu anak, mudah-mudahan aja dia bego terus ya' kata Chika. 'Ha..Ha..Ha..' mereka tertawa dengan senangnya.

Keesokan harinya, diminggu pagi yang sangat cerah, Bunga bangun dari tidurnya dan keluar dari kamarnya. Dia langsung menuju ke dapur, menemui mbak Mina Pembantunya. 'Mbak, mama sama papa mana?' kata Bunga dengan pelan karena masih mengantuk. 'Papa berangkat ke Surabaya non tadi pagi, katanya ada urusan yang harus diselesaikan. Kalau mama, barusan aja pergi kerumah tante Nia, katanya ada arisan disana' kata mbak Mina menjelaskan.

'Ya ampun.. Hari minggu gini terus, Bunga kesepian mbak' kata Bunga dengan nada yang sedih. 'Sabar ya non,  suatu saat nanti mama dan papa non pasti ada waktu buat non' kata mbak Mina. 'Iya, mudah-mudahan sih gitu mbak. Ya udah aku balik kekamar mbak' kata Bunga. Dikamar, dia menangis karena keadaanya yang seperti ini terus-menerus. Akhirnya dia menelpon pacarnya yang bernama Rio, agar Rio datang kerumah untuk menemaninya. 

'Halo, selamat pagi sayang' kata Bunga. 'Iya.. Selamat pagi juga sayangku, ada apa telpon aku pagi-pagi gini' kata Rio. 'Sayang bisa kerumahku sekarang? aku kesepian dirumah' kata Bunga. 'Ok..Ok..aku kesana satu jam lagi ya, aku mau mandi dulu, apa sih yang nggak buat pacarku yang paling cantik ini..He..he..'kata Rio sedikit menggombal. 'Makasih sayang, kamu emang pacarku yang paling baik, aku tunggu kamu sayang, bye..' kata Bunga mengakhiri percakapan itu. 

'Oke sayang bye..' kata Rio. Setelah menelpon, Bunga langsung mandi. Satu jam kemudian Rio datang kerumah Bunga. Dirumah Bunga, mereka bercanda, bercerita, dan menonton DVD. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 4 sore. Rio pun pulang dari rumah Bunga. 

Keesokan harinya disekolah. Bunga ke sekolah dengan suka cita, dia menyapa semua orang yang bertemu dengannya, tetapi sebenarnya hatinya masih sangat sedih. Saat sampai didepan kelas, dia tidak sengaja mendengar percakapan antara Chika dan Natania. 'Mana sih pembantu kita yang paling bego itu?' kata Chika. 'Pembantu? Siapa Chik?' kata Natania. 'Ya sapa lagi kalau bukan si Bunga Cantika yang bego itu, yang selalu nurutin apapun permintaan kita' kata Chika sewot. 'Iya ya, mana sih tu anak?' kata Natania.

Mendengar itu semua, Bunga sangat marah dan langsung menangis, dia akhirna tidak masuk kelas dan memutuskan kerumah Rio. Sesampainya dirumah Rio, dia langsung masuk ke ruang tamu dan melihat Rio sedang bermesraan dengan wanita lain. Melihat itu semua perasaan Bunga semakin hancur. Bunga langsung pulang kerumah dan menangis sekencang-kencangnya didalam kamar. Setelah semua kejadian itu, Bunga berubah menjadi gadis remaja yang sangat nakal, pemalas, sombong, dan tidak peduli dengan orang lain. Bunga sering keluar malam, ke diskotik, minum minuman keras, memakai narkoba, dan terjerumus sex bebas. 


Baginya melakukan hal itu bisa menghilangkan stresnya. Sampai akhirnya Bunga hamil diluar nikah dan melakukan aborsi. Setelah kejadian itu kedua orang tua Bunga sangat menyesal karena selama ini kurang perhatian dengan Bunga. Akhirnya, kedua orang tua Bunga berubah menjadi sangat perhatian dengan Bunga dan selalu ada untuk Bunga. Akhirnya, mereka pun hidup bahagia, dan menjadikan masa lalu menjadi sebuah pelajaran.

Setelah Cinta Itu Pergi


    Fri, 11 Feb 2011

By: Wilma Endah Utami



“Pagi yang cerah.” ucapku dalam hati sambil melangkahkan kaki ke depan rumah untuk memakai sepatu. Seperti biasa aku sudah siap berangkat ke sekolah dengan pakaian seragamku. Pagi itu aku juga udah sibuk smsan dengan pacarku seorang adik kelas satu tahun dibawahku, yah..biasa brondong. Dari pagi sampai pelajaran terakhir di sekolah selesai semua tampak biasa saja.

Aku mengaktifkan handphone dan tak lama kemudian muncul sms dari pacarku, isi smsnya adalah konfirmasi atas berakhirnya hubungan antara aku dan dia. Aku heran, aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, apa salahku? hingga ku tanyakan padanya dan dia menjawab “Kakak tu uda selingkuh, aku bukan tak tau gimana sikap kakak di belakangku! kakak semalam jalan sama mantan kakak kan? aku tau semuanya.”

Dia tampak sangat marah, kesal dan sepertinya sangat benci kepadaku, semua terlihat dengan caranya melemparkan pertanyaan dan tuduhannya kepadaku. Aku kecewa sekali padanya karena dia telah menuduhku, akhirnya hubunganku dan dia berakhir sampai disini.

Semua anak-anak keluar dari kelas. “Capek aku heh! kita ke mana lagi? langsung pulang kan?” tanyaku pada sahabat karibku Dinda “Iya, Ma. Pulang ni aku jemput kau jam tiga, kita latihan drama.” “Latihan lagi? capek.” keluhku pada Dinda yang hanya tersenyum.

“Ada sms! loh kok dari Dinda?” tanyaku dalam hati “Aku tak bisa jemput, kita tak usah aja latihan ya? motor dipakai papa aku.” aku membaca sms Dinda dalam hati. Oh my god, gimana ni? mana aku udah siap, nunggu papa pulang dari kantor aja deh. “Sebentar lagi aku yang jemput kau, aku lagi nunggu papa datang.” sms Dinda itupun aku balas.

Tak lama kemudian papa datang dan aku pergi menjemput Dinda. Sesampainya aku dan Dinda di rumah Muti ternyata anak-anak drama yang lain belum ngumpul, terpaksa kami harus menunggu lagi. Satu per satu dari mereka mulai berdatangan sampai satu orang dari anggota kami tidak hadir. “Aku ngantuk, lagian lapar juga woi! badmood aku nah! kita tak jadi aja latihan ya?” ucap Dinda “Bagus tu, dari tadi kek bilang gitu.” sambung Doni yang benar-benar seperti tidak berniat untuk latihan drama sore ini. “Yes, alhamdulillah, wasyukurillah.” ucap yang lain.

Lagi-lagi ide gila Dinda itu disetujui teman-teman lain. Setelah semua pulang dari rumah Muti, kami bertiga pergi menjemput Irma untuk mengajaknya makan. Sesampainya di kafe langganan kami berempat, kami duduk dan bergosipan.

“Woi, keknya William mutuskan aku karena dia lagi dekat sama mantannya, dan aku tebak mantannya itu Putri anak 10.9.” ucapku memulai pembicaraan “Hah? dari mana kau tau kalau dia lagi dekat sama Putri?” sambung Irma “Semalam dia main kerumah aku dan cerita banyak tentang Putri tu” jelasku dengan nada sedih “Sabar ya, Ma! kan belum ada bukti yang kuat untuk menuduhkan itu sama mereka.” kata Irma menenangkan ku.

Pesanan pun tlah datang, kami menyantap makanan yang telah dihidangkan. Setelah selesai makan, kami berempat berniat untuk jalan-jalan, kami kelilingi kota dengan motor, sampai di depan kantor bupati tak sengaja ku lihat William sedang jalan dengan mantannya yang bernama Putri yang kami ceritakan waktu di kafe tadi. “Woi,William jalan sama Putri!” teriak ku “Kejari woi!” Dinda ikut histeris, Muti dan Irma pun ikut antusias dalam mengejari mereka, tapi sayangnya William dan Putri sudah pisah jalan.

“Udah aku bilang,mereka udah clbk lagi, aku sms William lah ya?” tanyaku pada Dinda “Sms lah, bilang dah clbk ni yee.” saran Dinda kepadaku. Aku smsan sama dia dan ternyata dia emang udah clbk sama Putri itu. “Sakit hati aku lihat orang tu heh! William ni nyakitin aku sedang-sedang kek ini tidak!” protes ku, Dinda hanya berdiam dan tak bisa menanggapi aku yang sedang terlarut dalam luapan emosi yang sebenarnya entah emosi atau karena rasa cemburu yang membara.



Setelah mengantarkan Dinda, aku sampai di rumah hampir jam tujuh. Malam itu aku di ceramahi habis-habisan oleh papa, ya ampun panas kali telinga aku dengar omelan papa yang kalau diurutkan pasti bisa sepanjang jalan kenangan. “Akhirnya omelan papa selesai.” ucapku dalam hati ketika papa mengehentikan ocehannya, kini aku sedang baring melepaskan semua beban ku di kasur.

Tak lama kemudian handphone ku bergetar menandakan ada sebuah sms masuk, segera ku raih handphone itu dan membaca sms yang masuk “Malam kak, lagi ngapa?” isi sms itu ternyata dari William “Iyo dek, lagi baring ni, kenapa dek?” ku balas sms itu dengan cepat dan singkat dan aku pun jadi smsan dengannya.

Dari smsnya aja aku udah bisa melihat perubahan yang terjadi padanya, dia menjadi sok kegantengan dan merasa dia telah menjadi pemenang atas kejadian tadi sore, dia terlihat angkuh dan tak seperti biasanya. Malam berlalu begitu saja, kini mataku pun sudah mulai mengantuk dan aku pun tertidur.

Pagi kembali hadir mengawali hariku. “Aku jomblo,haha.” tawaku pada diri sendiri ketika ku lihat diriku di cermin yang kelihatan kusut dan sangat putus asa.Pagi ini aku ke sekolah bersama Dinda, apa pun yang ku lakukan selalu bersamanya, karena sekarang aku sudah tidak punya pacar lagi jadi dia lebih sering menemaniku.

Waktu terasa berlalu begitu cepat, kini les bahasa Jepang telah usai, aku dan Dinda memutuskan untuk duduk di kantin. Ketika lewat di depan labor kimia, ternyata William ada di sana dan dia sedang praktek, aku melihatnya dengan sinis, rasanya ingin aku telan saja dia karena terlalu geramnya aku. “Kau smsan sama Randi ya, Ma?” tanya Dinda kepadaku yang dari tadi hanya memutar-mutar gelas “Hah? iya aku smsan sama dia, kenapa?” ucapku berbalik nanya pada Dinda

“Aku pulang sama Kai, kau minta jemput sama dia aja ya?” pinta Dinda kepadaku “Oh iyalah kalau gitu, aku telpon aja dia ya, soalnya dia lagi latihan buat nembuskan lagu Killing Me Inside - Torment untuk festival bulan depan.” ucapku lagi. Dinda hanya mengangguk. Aku mengambil CorbyTXTku dari dalam tas dan segera ku telpon Randi. “Lamanya Randi datang, bisa sampai bejamuran ni kita nungguin dia.” keluh Dinda “Sabar ngapa Din, dia lagi latihan paling bentar lagi dia datang.” ujarku lembut

“Iya, suruh dia cepetan dikit! capek ni aku dimarahin Kai disuruh cepat jemput dia.” lagi-lagi Dinda ngomel. “Ni barusan dia sms, katanya tunggu di depan bee!” hiburku “Nah, dari tadi kek, kan enak.” ketusnya. Tak lama kemudian Randi muncul di depanku.

Ketika aku mau mendekati Randi, tiba-tiba William muncul dan melihat aku sedang berjalan ke arah Randi, setelah aku naik di atas motor Fu merahnya Randi, aku memeluk Randi di depan William, dia hanya diam terpaku menatap aku dan Randi berlalu dengan cepat meninggalkan sekolah. Malam tiba, aku latihan band bersama Randi dan dia menjemputku di depan rumah.

“Aku pergi dulu ya, ma.” pamitku pada mama yang mengantarkanku sampai di depan pintu. Sesampainya di studio milik Roma, kami langsung latihan dan aku mencoba untuk berkolaborasi dengan Edo sang screamo di band kami. Latihan telah usai, malam serasa berlalu begitu saja dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 20.10 wib, aku dan Randi memutuskan untuk berkeliling kota.

“Dek” “Iya kak” “Adek mau jadi pacar kakak?” tanyanya padaku Aku diam sesaat. “Adek mau kak” jawabku pelan “Makasih ya dek, kakak janji takkan nyakiti adek” ucapnya padaku. Aku menerimanya karna aku sudah tau isi hatinya, dia telah menantiku selama 69 hari dan aku menerima cintanya karena ku tahu dia sangat tulus mencintaiku. Tak lama kemudian aku diantar pulang olehnya. Satu bulan telah berlalu, hari ini tepat hari valentine.

Aku dan Randi menuju kafe, di sana ia telah menyediakan kado valentine untukku, dia telah merancang kafe itu khusus untukku. “Ini untuk aku yang?” tanyaku karena terkesan melihat rancangan kafe itu yang terlihat sangat elegan.



“Iya sayang, ini semua karena kamu, aku sayang kamu yang.” ucapnya sambil mengecup keningku mesra. Kemudian ia memberiku Silver Queen Chunky Bar dan sebuah kotak kecil yang berisi sebuah boneka panda imut berwarna cokelat muda dan sebuah cincin mas putih berukuran pas di jari manisku.

“Makasih ya sayang, aku tak tau harus membalas apa? yang jelas aku sangat mencintaimu, jangan pernah berhenti mencintaiku sayang!” ucapku yakin padanya. “Akan ku lakukan apapun untukmu yang, aku mencintaimu bahkan sangat mencintaimu” ucapnya meyakinkan ku. Malam itu berlalu dengan penuh kesan untukku .

“Ya Allah, semoga Randi yang terakhir untukku dan semoga ia takkan menyakitiku. Makasih atas semua ini ya Allah. Kau membuat ku bahagia setelah aku kecewa dan berputus asa.” ucapku dalam hati.

Puisi Arti HIdup


    Fri, 15 Apr 2011

By: Lintang Jingga



Ku adalah jari jari memegang roda bumi.
Terang disisi panikku mengetuk
Membawaku dalam angan.
Disini tersenyum disatu sisi ku melamun.
Terang diisi gelapku merenung.
Mencipta hayalan..
Sadari langkahku dicelah bumi ku terpaku
Menatap dalam diriku...
Mencari arti hidupku.....
Menggapai anganku...
Arah menuntunku...
Mencari jati diri
Merobek bingkai kelabu selubung hidupku
Tapi,tak ku temukan setes embun peyejuk hati..

Jadikan Aku Kenanganmu


    Thu, 31 Mar 2011

By: Niniez

  Saat aku terbaring di kamar, khayal ku terbang jauh sambil memandang rembulan yang bersinar di awan, sunyi dan sepi semakin aku rasakan, aku masih terdiam di penghujung malam sunyi, entah mengapa mataku gak bisa untuk aku pejamkan, aku mencoba memejamkan mataku, tapi tetap tak bisa, aku lelah aku kesal mengapa aku gak bisa tidur. bulan itu mulai di tutupi awan kelam, semakin gelaplah pikiranku saat tak ada lagi yang menemaniku saat ini. Aku ingin bulan itu kembali mengukirkan cahaya dan melepaskan kegelapan yang saat ini aku rasakan.
Aku kembali bimbang dalam mengarungi samudera kehidupan. Kenapa cinta begitu bingung pikirku dalam hati? Aku saat bingung menentukan siapa yang aku pilih dalam hidupku, karna dalam waktu yang beruntun 3 orang cowok yang menyatakan perasaannya padaku, aku bimbang dan gugup menghadapinya. Hamka yang begitu perhatian padaku, Randi yang begitu baik dan Iwan mantanku dia ingin kembali padaku mengharap tali yang sempat terputus bisa dirajut kembali setelah dia pergi meninggalkan ku dulu untuk melanjutkan study nya. Aku mencoba berpikir mana yang terbaik untuk diriku sendiri dan mana yang bisa membuatku bahagia dan merasa nyaman bila didekatnya, Randi walaupun aku baru mengenalnya, tapi aku merasa lebih jauh mengenal dia, tapi aku gak bisa memberi jawaban itu karna suatu saat kalau cinta datangnya mendadak aku takut akan berakhir begitu singkat.
Hamka yang apa adanya mampu membuatku untuk bisa memperhatikan dia, Hamka begitu dekat denganku karna kami memulaikan dengan suatu hubungan persahabatan, tapi aku juga gak bisa terima dia begitu saja, karna aku belum yakin akan cintanya begitupun yang ku rasakan pada randi dan iwan, tapi aku juga gak mau menyakiti mereka, aku takut mereka pergi dan aku takut mereka terluka, masih ku ingat kata-kata kak mira kalau cinta itu perlu di uji mana yang benar-benar menyayangi kita dan yang benar-benar tulus dalam menanti cinta itu. Dan sebatas mana mereka mampu menyayangi kita. dan aku juga butuh waktu yang gak singkat untuk memikirkan hal itu. Aku mencoba menguji kesetiaan mereka dengan aku berlama-lama memberikan jawabanku.
Bukan aku mempermainkan mereka tapi aku ingin mereka tau kalau cinta itu gak semudah yang kita pikirkan cinta itu butuh waktu, cinta itu butuh pengorbanan dan aku yakin salah satu dari mereka mempunyai sifat itu. karna cinta bukan untuk tergesa-gesa tapi perlahan-lahan ia akan menghampiri kita, karna cinta yang di jalani dengan waktu pasti akan berakhir bahagia, waktu itu terasa singkat bagi seseorang yang menanti cinta, karna waktu yang kan menghampiri cinta itu sendiri. aku gak pernah mengharapkan mereka mengorbankan apapun untuk ku, tapi korbankan lah waktu kalian untuk ku. aku tau itu bukan lah hal yang mudah bagi mereka yang gak benar-benar mencintai kita tapi bagi mereka yang mempunyai hati yang tulus mereka pasti akan bisa untuk bersabar karna cinta itu bukanlah perkara yang mudah untuk di dapatkan. Biarkan waktu yang menjawab semua itu.

            perlahan-lahan mataku pun terpejam karna hari telah larut malam, aku ingin menantikan pagi itu menjelang dan bisa melakukan apa yang bisa aku lakukan. Agar aku tak salah arah. aku tersentak saat tiba-tiba hp ku berbunyi cepat-cepat ku buka dan ternyata ada sms dari hamka “pagi cimot manizz” Aku hanya tersenyum melihat sms itu, dengan hamka aku gak merasa bosan karna dia seseorang yang bisa membuat kita tertawa bahkan bahagia. tapi randi gak seperti hamka yang perhatian, randi hanya bisa membuatku bingung bahkan kadang-kadang aku sedih kenapa randi gak bisa seperti hamka, dia terkesan cuex setelah ia nyatakan perasaannya.
Aku gak bisa memberikan jawaban itu karna aku gak yakin padanya, yang aku tau bila seseorang mulai menyayangi orang lain pasti akan memberikan perhatian yang lebih dan menunjukan rasa sayangnya pada orang yang dicintainya, tapi tidak dengan randi dia begitu dingin seakan memberikan sinyal permusuhan padaku, tapi aku juga takut dia terluka bahkan kecewa, aku begitu memikirkan perasaan randi, entah mengapa namanya selalu ada dalam hatiku aku tak henti-hentinya untuk memikirkan dia, aku begitu takut ia sakit. Aku takut bila suatu saat dia tak pernah hadir kembali untuk ku, aku begitu kehilangan dia saat perlahan-lahan rasa sayang itu menghampiriku. Tapi saat itu juga aku merasakan sakit karna dia tak pernah mengerti akan hatiku. tak pernah memberikan perhatiannya untukku, tapi mengapa aku gak bisa untuk melupakan dia.
            Hari pertama iwan mengajakku keluar sambil menikmati suasana sore hari, tapi saat itu aku bukan memikirkan iwan tapi mengapa aku ingat akan randi, mengapa dia gak seperti iwan, sekali pun dia gak pernah mengajakku keluar, atau dinner. sangat berbeda sekali dengan hamka atau pun iwan, tapi kenapa sosok randi begitu kuat masuk ke dalam hatiku, aku gak bisa melupakan dia begitu saja. Tapi cinta itu perlu di uji aku ingin melihat kesungguhan mereka. Natasya …. ? Gimana jawabanmu karna 3 bulan tlah berlalu, aku melihat hanya iwan yang mampu bertahan sampai saat ini, randi? Apa mungkin ia bertahan sementara ia begitu cuex pada ku entahlah aku tak tau, yang jelas mengapa aku takut ia terluka, padahal aku tau saat itu aku juga terluka karna randi. terluka sangat dalam jauh lebih sakit saat iwan meninggalkan ku dulu. Aku tak mengerti mengapa perasaanku berubah seperti ini.
Dulu dan sekarang sangat beda semakin hari rasa sayang itu bertambah untuk randi padahal aku tau dia tak pernah mempedulikan ku lagi. Hamka telah mundur 1 bulan yang lalu karna dia tak sanggup menantiku lebih lama lagi. tapi aku berusaha tersenyum untuk hamka, mungkin kita gak cocok ka, aku tau kamu pasti gak kan sanggup karna aku tau kamu bukan tipe cowok yang setia, aku juga gak bisa terburu-buru dalam mengambil keputusan itu. karna kamu tau aku orangnya seperti apa? Hamka hanya menatapku tajam, Natasya … aku tau kamu gak cinta padaku tapi kamu mencoba menjaga perasaanku, dulu aku memang dibilang cowok yang flayboy tapi kalau kamu menerima aku, aku pasti kan berubah karna kamu begitu baik dan tak mungkin aku melukai hatimu, tapi nyatanya kamu gak bisa mencintai aku setulus aku mencintai kamu.
Aku juga tau kalau iwan masih mengharapkan kamu dan aku juga tau kalau randi yang mampu merebut hatimu, tapi apa engkau tau kalau randi begitu mempermainkan hatimu, randi tak setulus yang kamu kira Tasya…! Dan randi juga gak bisa menantimu lebih lama lagi … Hanya aku yang bisa mengerti kamu Natasya. Aku tau tentang kamu aku bisa memahami hati kamu, tapi ternyata cinta itu bukan untukku dan cinta itu kau berikan pada orang yang salah, aku rela tasya? Tapi aku ingin kau bahagia walau bukan denganku. Aku hanya tersenyum menatap hamka, hamka mengapa kau harus mencintaiku padahal kau tau kalau kita selama ini dekat dan kita juga bersahabat cukup lama, aku sering curhat sama kamu dan kamu juga begitu. Kamu tau akan iwan dan kamu juga tau tentang randi. Aku gak bisa melukai hatimu yang begitu baik itu Hamka.
Aku ingin kita tetap bersahabat seperti dulu dan aku merasa kau adalah sahabatku terindah dan tak kan ku gantikan dengan siapa pun juga karna kau bukan sahabat saja bagiku tapi aku tlah menganggapmu kakak ku sendiri karna kau begitu memahami akan keinginanku selama ini. makasih ya  Hamka untuk semua kebaikan mu dan aku yakin kamu bisa menemukan cintamu yang bisa membuatmu tersenyum bahagia. Hamka hanya tersenyum menatapku. dan bilang tasya jangan kau berikan cintamu pada orang yang salah yach? karna aku takut kamu kan terluka nantinya. Aku lebih menerima kalau kamu bersama iwan daripada randi yang semakin menjauh darimu, aku hanya mengangguk seakan mengiyakan ucapan hamka

            Tiba-tiba lamunanku tentang hamka buyar karna tiba-tiba iwan memanggilku. kenapa tasya? Melamun yach? Aku tersentak kaget sambil tertawa kecil. Gimana jawabannya aku masih setia menunggu lo kata iwan dengan seyumannya. Kembali aku terdiam dan mengingat kembali akan saran hamka padaku. Apa mungkin aku menerima iwan kembali tapi aku bimbang, tasya …Aku tau kamu dalam keadaan bimbang, aku yakin perlahan-lahan kamu bisa menerima aku kembali, ya Tuhan kenapa randi gak seperti iwan dan hamka yang bisa memahamiku. Tapi randi masih saja dengan pendiriannya. aku hanya terdiam saat itu, aku berusaha mengatakan sesuatu pada iwan tapi iwan mencegahnya seraya bilang apa mungkin kenangan kita dulu gak bisa buat kamu mencintaiku lagi.
Kenangan indah saat kita sekolah dulu, walau dalam keadaan apapun juga aku masih menomor satukan kamu tasya. Ujar iwan lirih. Masih ingatkan kan tasya ? Saat kamu mengalami kecelakaan kamu menangis siapa yang kamu hubungi lebih dulu aku kan tasya? Aku begitu panik saat itu, aku pergi menemui kamu karna aku takut kamu mengalami hal-hal yang gak aku inginkan. Saat itu aku masih ingat kamu begitu bahagia saat aku datang, aku berusaha menenangkan hatimu saat itu tasya. Saat kamu lagi kesal dan bete pun aku berusaha membawamu ke tempat yang indah dan berusaha membuatmu tersenyum kembali aku begitu bahagia ketika melihat kau tersenyum untukku. Aku masih sangat mencintaimu Natasya dan tak kan bisa aku melupakanmu.
Tapi saat aku kembali kau begitu berubah seakan perasaan yang dulu hilang sia-sia. Tapi aku berusaha menantimu, menanti cintamu kembali untuk ku Natasya walau aku tak tau berapa kurun waktu lagi waktu yang akan aku tempuh untuk memperjuangkan cintamu Natasya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi iwan begitu tulus menantiku, iwan begitu bisa memahami keinginanku, aku hanya menangis karna aku tak tau kemana akan kuberikan cintaku, aku tak ingin menempatkan cintaku pada orang yang salah. tapi mengapa cinta itu mengalir begitu saja buat randi yang super cuex, kadang aku berusaha untuk melupakan randi, tapi tetap gak bisa. wan … Kita dulu memang sangat dekat, tapi entah mengapa perasaanku saat ini begitu takut wan? Entahlah aku gak mengerti, mengapa dulu dan sekarang itu begitu berbeda, banyak hal yang aku alami saat dirimu pergi, banyak hal yang mengubah semuanya.
Aku tak bisa bohongi perasaanku wan? Sebenarnya apa yang kau rasakan? Tanya iwan lirih, entahlah aku gak mengerti dengan perasaanku? hanya waktu yang bisa menjawab semua ini wan … ? Natasya aku bisa menantimu sampai kapan pun kamu inginkan. Aku hanya tertunduk dalam diam, iwan … mengapa harus kamu yang berpikir seperti itu, kenapa bukan randi? Aku begitu terluka apa benar aku berikan cintaku pada orang yang salah? Apa benar yang hamka katakan itu entahlah aku gak tau tapi saat itu hanya randi yang mampu merebut hatiku, tapi akankah randi bisa menerima aku seperti aku yang mampu menerima dia apa adanya?
Semakin aku berpikir semakin sakit rasa di hatiku, aku tak mampu untuk menahan semua itu, aku tak bisa menolak kalau aku begitu kehilangan sosok randi yang dulu sangat baik padaku. tapi kenapa harus randi? kenapa bukan hamka ataupun iwan yang aku cintai. Randi tak kan pernah untuk bisa menerima ku lagi, mungkin dia beranggapan kalau aku telah mempermainkan perasaannya, tapi dia juga gak pernah menanyakan kenapa aku begitu lama memberikan jawabannya. Dia begitu enjoy dengan kehidupannya dan mungkin juga dia tak pernah ingat aku lagi seorang Natasya yang hatinya terluka karna sikap randi yang tak pernah bisa memahami diri Natasya.
 Walaupun saat itu Natasya begitu terluka tapi dia tak kan bisa untuk membenci randi, baginya randi telah memberi sejuta arti walau hanya sekejap. Walau hanya sepintas randi mengatakan sayang pada Natasya tapi Natasya begitu bahagia walau Natasya menyadari kalau suatu saat rasa sayang itu tak kan pernah ada lagi untuknya. Aku telah menolak iwan … walau aku tau iwan sangat sakit mendengar penuturanku tadi malam, tapi ia berusaha tersenyum untuk ku dan berkata aku kan tetap menantimu Natasya menanti cintamu kembali untuk ku. Dan ku nanti kasihmu kembali. aku hanya tersenyum pada iwan yang dulu telah temani hari-hariku. Hidup itu memang penuh warna dimana kita harus merasakan bahagia, tawa, tangis dan perih sekali pun.
            Denting waktu telah menggeser jarum jam, aku masih terdiam entah apa yang ku rasakan saat ini, ataukah ini benar ataukah ini salah aku tak mengerti? Aku ingin melihat sebatas mana randi mampu untuk menyayangi ku, tanpa aku sadari sosok randi begitu dekat denganku, tapi dia tak seperti dulu. aku masih gelisah di penghujung malam sunyi, ingin rasanya aku mengatakan kalau aku sayang randi, tapi aku tak mampu melakukan itu, karna randi telah banyak membuatku terluka, terluka yang tak kan mungkin dimengerti orang bahkan randi sekalipun tak menyangkal kalau dia selalu membuatku terluka entahlah itu sengaja atau tidak.
Aku tak tau tapi kenapa aku masih menantinya di penghujung berlalunya waktu. Tapi apakah mungkin aku mengatakan kalau aku sangat merindukannya, kenapa aku begitu memikirkannya kenapa aku takut dia marah, terluka bahkan pergi dariku, walau aku tau ia akan pergi dariku dengan caranya yang begitu cuex padaku dari sana aku telah tau kalau ia tak inginkan aku lagi, tak ada lagi perasaan itu untuk ku? Tapi aku tak ingin bila kisah antara aku dan randi harus berakhir dengan suatu permusuhan, aku tak ingin itu terjadi, yang aku inginkan andai randi pergi dariku pergilah dengan indah dan jangan pergi dengan hati yang terluka dan benci.
 Aku mencoba mencairkan hatinya yang beku untuk ku, aku sms dia berharap dia mengerti dan memahami hatiku, mengerti akan tulusnya kasih sayang. mengerti kalau cinta itu bukan mainan dan cinta itu bukan menunggu hari berganti hari, tapi cinta itu sepanjang waktu bukan terbatas waktu karna cinta itu masalah perasaan. Salah kah aku bila cintanya aku uji?? Salah kah aku jika aku ingin orang yang ku sayangi bisa menyayangi aku tak terbatas waktu? Bisa menerima aku, bisa mengerti aku bahkan bisa membuatku tersenyum. Aku harus menelan sakitku sendiri saat cinta dan perasaan itu tak ada lagi untukku, ia telah mengatakan sendiri karna dia tak bisa memberiku waktu, ia kecewa dengan sikapku, dulu dan sekarang itu berbeda kata randi dalam smsnya. Ia begitu mampu membuatku terluka, kenapa cinta untukku yang ia katakan dulu begitu singkat bahkan dalam hitungan bulan.
            Hamka mendekatiku, saat aku masih larut dalam kesedihan, Natasya? kenapa sedih? aku ceritakan semua pada hamka, hamka hanya menatapku, Tasya cobalah kau dengar perkataanku jangan kau berikan cintamu pada orang yang salah, karna aku tau randi itu hanya bisa membuatmu terluka saja, karna dia tak bisa mencintaimu lagi hanya karena waktu. cinta yang dialaminya hanya cinta sesaat bukan selamanya tasya? cinta sesaat itu akan hilang begitu saja dan tak kan meninggalkan sisa bila cinta itu telah pergi.
Aku kecewa padamu tasya? aku kecewa kenapa kamu gak bisa menerima aku dulu? aku tak mungkin membuatmu terluka seperti ini, aku tak akan bisa melakukan apa yang randi lakukakan padamu. Tanyakan pada hatimu Natasya apakah kamu sanggup melukai hati orang yang kamu sayangi? Gak kan bahkan kamu gak bisa untuk membencinya mengapa kamu harus menjaga perasaannya padahal kamu sendiri terluka, belum apa-apanya dia telah membuatmu kecewa dengan apa yang ia lakukan padamu, apa kamu ingat Natasya? Hamka hanya pergi meninggalkanku, hamka walaupun aku telah menorehkan luka untuknya tapi tetap saja ia begitu perhatian dan begitu baik padaku, semua yang ia lakukan tak terbatas waktu. Kecewa dan bahagia ia tetap mampu menerima aku.

Semuanya kini telah pergi dari hidupku, iwan yang kembali ke Jakarta, Randi yang pergi dengan meninggalkan sederet luka untukku, hamka yang masih tertinggal, aku tak ingin terus melukai hati sahabatku itu, aku ingin ia kembali menemui cintanya walau bukan bersamaku. Jujur saja sampai saat ini aku masih memikirkan randi walau aku begitu lelah memikirkannya, walau aku tak ingin lagi untuk menyayangi dia. tapi semua itu tak bisa ku hindari. hingga suatu saat iwan telah kembali, saat itu ia mengajak ku menemaninya makan malam. Jangan pernah kau menolak Natasya? aku pun mengikuti kemauan iwan.
Di dalam mobil aku hanya diam, lo kok diam tasya? Gak seperti biasanya? Aku hanya tersenyum pada iwan yang melihat kearahku. Jujur saja Tasya?kalau lagi bersamamu saat ini aku merasa kita masih masa sekolah dulu, tapi sekarang gak mungkin lagi karna kau di sampingku bukan sebagai Natasya pacarku saat SMA dulu tapi sebagai Natasya yang berbeda dan mungkin Natasya itu akan jadi sahabatku. Aku hanya tertawa kecil mendengar ucapan iwan. Iwan masih sama seperti yang dulu, gak pernah berubah. hanya sekarang ia lebih dewasa. Setiap kali ia berusaha mengingat kembali kisah kami, aku merasa begitu munafik kalau aku harus melupakan kisah itu. perlahan-lahan aku mulai tersenyum kembali dengan diam kenangan itu kembali aku ingatkan. Sejauh ini hanya iwan yang mampu bertahan bukan randi.
 Aku harus  bisa melupakan semua itu. walau aku tau itu tak mudah bagiku. walaupun kenangan bersama randi tak sepanjang kenangan bersama iwan tapi aku bahagia karna randi dalam waktu yang singkat mampu membuat aku jatuh cinta. Cinta itu masih sangat membingungkan, aku tak tau apa akhir dari semua ini. Hanya waktu yang mampu memberikan jawaban itu.aku tak mampu menerima mereka karna aku takut suatu saat aku kan kecewa, biarlah randi bahagia dengan jalan yang ia pilihkan sendiri.
Iwan walau aku tau dia sangat menyayangiku tapi tak mudah bagiku untuk menerima ia kembali karna aku masih dilema. Aku biarkan semuanya berlalu biarkan mereka pergi meninggalkanku aku tak berharap mereka kan kembali tapi jadikan aku sahabatmu. Walau kita tak saling memiliki. walau aku mencintai randi aku ingin rasa cinta untuk randi tak ada lagi menghiasi hati.
Walau aku tau kalau aku masih dalam kesedihan seperti yang Nisa bilang “masih dalam kesunyian, masih berperang dalam diam, masih berharap dalam ketidak mampuan, sahabat …..Cinta itu kian dalam, darah dari luka, rindu tak lagi mampu aku hentikan, perih ini kian merajam, jika tak kau izinkan ia bersamaku, hentikanlah detak jantungku, agar hilang setiap jengkal harap, bersama hilangnya jiwaku” ya Tuhan kenapa cinta dan perasaan untuk randi sangat sulit untuk aku lupakan, aku sakit dan aku terluka saat ini. Dan aku berusaha melupakan randi untuk selamanya. Aku tak menyesal semuanya pergi dariku dan aku berharap mereka kan jadikan aku kenangannya saja.

Tak Seharusnya Kau Lukai Aku


    Wed, 06 Apr 2011

By: Nina Gustina
 
Tak seharusnya kau lukai hatiku, tak seharusnya kau menyakiti aku. Kau begitu tega melakukan itu padaku tapi tidak dengan aku yang masih terdiam dalam sepinya waktu. 


Mengapa harus aku yang kau lukai andai  kau tak cinta jangan pernah kau ucapkan cinta bila kau berniat mematahkan hatinya. Aku tak bisa menjaga hatiku saat aku terlanjur menyayangimu.

***

Masih menanti dalam ketidak pastian aku tuliskan kata walau tanpa makna, aku tau kalau suatu saat cintaku akan patah dan aku tau bila suatu saat aku harus sendiri tanpa ada bayanganmu lagi. Tapi tak seharusnya kau lukai aku dengan sikapmu. Tak ada seorang wanita pun yang ingin hatinya terluka dan tak ada seorang wanita pun yang ingin menangis kalau tidak tersentuh perasaannya. Haruskah ku katakan kalau aku tak ingin kau sakiti seharusnya kau memahami semua itu. Aku sadar hubungan kita memang kurang baik, semua itu terjadi karna kesalah pahaman saja. Aku tau kau marah padaku, tapi pernahkah kau tau aku telah terluka saat aku tau kau mencintai gadis lain bukan aku. Aku menangis saat aku tau hal itu tapi aku berusah tegar dihadapan sahabatku, aku berusaha tak meneteskan air mataku karna aku takut aku kan terlihat rapuh dihadapan Abi. Saat itu aku bagaikan ilalang yang rapuh dengan tangkai yang buram dan usang penderitaan itu tak berhenti saat debu jalanan menerpa tangkaiku yang usang. Aku berusaha bertahan meski luka dan perih itu mulai ku rasakan.

***

Aku tersenyum dihadapan Abi, mungkin Fabian telah menemukan cintanya, gadis itu mungkin seseorang yang beruntung bisa mendapatkan cintanya Fabian. Sementara aku bukan serumpun mawar yang indah aku hanya ilalang yang rapuh, jadi wajar saja kalau dia memilih voni gadis yang sangat  cantik dan mungkin dia yang terbaik untuk Fabian bukan aku. Abi hanya melihat seraut kesedihan diwajahku, ia mencoba menenangkan hatiku, walau aku tau itu mungkin tak kan mudah mencairkan hatiku yang terluka. Tanpa ada kata yang tertinggal Fabian pergi dariku, itu yang paling membuat aku sakit karna dia tak meninggalkan sepatah kata yang tertinggal untukku. Semula aku tak percaya ia lakukan itu padaku tapi gadis yang bernama voni telah menemukan jawaban akhir dari kisah antara aku dan Fabian.

***

Sudah hampir 1 bulan aku tak melihat Fabian lagi setelah pertengkaran itu terjadi, dia pergi dariku disaat aku mulai rapuh. Hanya ada Abi yang selalu menenangkan gundah dihatiku, mungkin abi lebih dewasa dari Fabian sehingga dia mengerti tentang hatiku. Abi adalah sahabat Fabian dia sengaja menutupi perasaannya padaku saat ia tau kalau aku mencintai Fabian, tapi dia berusaha menjadi sahabatku, menasehatiku disaat aku salah dan ikut merasakan bila aku terluka itulah abi.


Salah kah aku bila suatu saat aku menemukan cinta yang lain? Walau bukan bersama Fabian, dan salahkah aku bila suatu hari nanti aku benar-benar tak ada lagi untuk Fabian selamanya…

Bersinarlah Dalam Hati


    Wed, 23 Mar 2011

By: Wida Wahyuni

Akan selalu bersinar Bintang itu...

'Malam ini bintang banyak dan sangat memancarkan cahayanya' Oceh Adisa . Adisa umur 10 tahun yang selalu menetapkan keinginan untuk bisa seperti bintang yang mampu menyinari semua orang dengan kelebihannya. Setengah hari ia duduk dibangku 5 SD Neg Pongtiku Makassar . hanya belajar, membaca, dan berbakti yang ia lakukan setiap harinya. Menuliskan saat-saat dihari harinya dalam sebuah agenda kecilnya yang ia selalu lakukan ketika merasakan sakit seperti yang akhir ini ia nikmatkan dengan sulit.


Tak dapat ia selalu keluhkan semua risau yang ada kepada yang ia sayang, sedikitpun yang dia sesali tak pernah jua dia adukan kepada sanak kerabat yang ia cintai. Optimis agar dapat menyelesaikan 1 masalahpun yang telah biasa Adisa lakukan. Adisa sangat sayang kepada keluarganya hingga ia tak ingin melihat mereka sedih atas semua yang Adisa rasakaan. Adisa juga tau kalau orangtuanya itu sibuk demi kepentingan Adisa, Kakaknya pun tak ada waktu karena harus selalu mengurusi sekolahnya dan Band-nya, dengan penuh pengertian Adisa pun tak ingin menganggu mereka dengan menceritakan keluhan Adisa yang ia redupkan selama ini

Ketika Adisa merasakan sakitpun dibagian tubuhnya, ia hanya bisa menahan dan berusaha untuk tidak memanjakan itu. Hingga waktu selalu berlalu, kepala sakit dan rambut yang berontokan serta dada yang selalu dirasa sesak hanya bisa Adisa rasakan sendiri . Terkadang Adisa menyalahkan dirinya karena tak bisa dia menjadi anak yang hebat seperti anak yang lain yang memiliki kesehatan walafiat. 

Seperti biasanya di pagi hari ini Adisa harus bersiap-siap untuk kesekolah. mengenakan seragam merah-putih dan sarapan bersama keluarga yang ia sayangi kelak sudah, dan siaplah dia berangkat. 'pa,ma,kak, aku kesekolah yah doakan saya agar bisa kembali lagi kerumah ini' lantak suara Adisa sambil berlari . Keluarga Adisa tiba-tiba terbengong 'iyaa nak, kamu akan selalu kerumah ini karena ini rumahmu kenapa kamu bilang begitu' . 'Assalamu laikum' salam yang diucap Adisa tanpa menjawab pertanyaan mamanya .

'Kriiiiiing....kriiiing, Halo dengan siapa?' ucap pembantu rumah tangga Adisa

'Permisi ini dengan wali kelas Adisa, tiba-tiba saja saat pelajaran Matematika Adisa terjatuh pingsan dari tempat duduknya, sekarang kami larikan dia kerumah sakit Stella Maris karena UKS tidak tau harus berbuat apa lagi'

'Astagfirullah baiklah akan saya kabari kepada orangtua Adisa, Terima kasih ibu' jawab Pembantu itu.

Bergegaslah Mba' Aina yang berkerja di rumah Adisa sebagai pembantu ini ke kamar Ibu Adisa. Ia pun menyampaikan dengan suara pelan dan sedih kalau Adisa sedang dilarikan ke RS akibat jatuh pingsan yang sangat lemah dikelasnya. Begitu Ayah,Ibu, serta saudara Adisa mendengar bahwa ternyata Adisa mengidap penyakit Leukimia std.4 tak taulah mereka apa yang harus ia lakukan, dengan penuh sesal seorang ibunda yang tak pernah bertanya keluhan apa yang Adisa rasakan kini sedang memilu. 

Tak nyangka bahwa anak bungsunya yang rajin dan penuh pengertian ini sedang terkurung oleh penyakit yang begitu kejam, senyuman dan ceria Adisa hanyalah sebagai pagar yg menutupi luka nya. Kini seluruh keluarga Adisa tak berputuslah bertanya-tanya mengapa Adisa anak yang sangat patuh dan polos ini harus berhadapan dengan penyakit yang lebih kejam dari gigitan Harimau .

Time Dokter di RS tersebut terus menerus berusaha selama 1 minggu untuk menyelamatkan Adisa, mengingat umur yang sangat muda telah mengidap Leukimia ini pastilah keluarga Adisa tak henti pula berusahan berdoa agar operasi dari Tim DOkter berhasil. Dengan hentakan tangis yang sangat mengikuti alunan gundah ini dalam hati dan pikiran yang telah ditutupi embun sedih seluruh keluarga Adisa harus menerima kenyataan bahwa Adisa tak bisa didunia ini lagi, tak dapat lagi menghitung bintang setiap malam, sudah tak bisa lagi beria-ria dirumah dengan keluarganya.

Sehari telah hari wafat Adisa, Ibunda menemukan buku harian Adisa yang ditumpuki bintang-bintang buatan Adisa dari karton. Pada halaman tengah Agenda tersebut Ibunda adisa membaca.


~ paa, maa, kak Adnan maaf deh si Disa mah gak bisa jadi anak yang kuat. Kepalaku tiap hari aja sakit meluluu apalagi nih rambut rontokkan mulu. Maaf yah paa;maa;kak gak bisa menjadi bintang buat kalian. Tapi kalo Adisa jauh pasti Adisa bisa menjadi bintang yang paaaling bersinar dihati kalian. Aku sayang kalian. Maafyah Adisa harus meninggalkan kalian, nih ada bintang kecil dari Disa buat kalian ~

Sesak air mata beraliran di pipi Ibunda Adisa saat membacanya .

Cinta Tak Harus Memiliki


    Thu, 20 Jan 2011

By: Anonim

Saat menghitung hari...

Saya sangat takut kejadian itu terulang lagi.

Saat ku bertemu dengan tanggal pada saat kejadian dulu.

menangis

Sungguh saya tak bisa menghentikan air mata ini yang terurai...

Saya bingung menghadapinya.

Yang setelah sekian lama saya berhubungan dengan nya.

Kita berakhir begitu saja...

Tanpa ada kata perpisahan...

Hanya kata kita cukupkan di sini.

Saat kata-kata itu yang ku ucapkan...

Tak kuasa aku memendam nya.

Saat ku lepas dengan nya.

Ternyata banyak perubahan pada diri ku...

Tak ku sesali.

Namun ini yang aku rasa kan...

Sakit... sedih...

Ternyataa cinta tak harus memiliki...

Aku bertemu dengan cinta yang ke dua ini, bukan nya tambah senang tapi aku selalu menangisi nya...

Ditambah dia yang menduakan aku dalam waktu yang cukup lama...

air mata

Hati ku sungguh sakitttttttttt...

Tak bisa aku menahan nya, sungguh aku tak kuasa...

Ku hanya bisa terdiam dalam keterpurukan kesendirian ku...