

Kala ilusi melarut kedalam cair purnama
Sementara asa menjenazah,
Diretas jiwa yang kian resah
Adakah kelakar kita membahana,
Pestaka mana yang mampu menuah
Juwita, kumemalar adamu
Atas janji-janji yang teduh
Kujemputmu kealam nalarku
Tiadakan ingkar raungan nadar
Dinaasku, engkaulah penyemangat
Udara didalam pengap
Sampai nanti, malam tak ada lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar